Kota Sabang dikenal sebagai destinasi wisata unggulan di Aceh, dengan potensi alam, budaya, dan pelabuhan internasional yang strategis. Setiap tahun, pemerintah daerah menyalurkan berbagai dana untuk pembangunan fasilitas pariwisata, promosi wisata, dan pengembangan ekonomi kreatif berbasis pariwisata. Meski memberikan peluang besar, sektor ini juga rawan penyalahgunaan dana, mulai dari pengadaan infrastruktur hingga promosi wisata. Asosiasi Auditor Forensik Indonesia (AAFI) Sabang hadir untuk memastikan pengelolaan dana pariwisata dilakukan secara akuntabel, transparan, dan efektif.
Artikel ini menyoroti tema baru yang berbeda dari sebelumnya, yaitu fokus pada pengawasan dana pariwisata, bukan pendidikan, kesehatan, UMKM, atau infrastruktur.
Risiko Penyimpangan dalam Pengelolaan Pariwisata
Pengelolaan dana pariwisata melibatkan banyak pihak, dokumen, dan proses yang kompleks. Beberapa risiko penyimpangan yang sering terjadi antara lain:
- Mark-up anggaran pembangunan fasilitas wisata, seperti hotel, dermaga, atau taman rekreasi.
- Pengadaan jasa promosi wisata yang tidak tepat sasaran atau fiktif.
- Penyalahgunaan dana pelatihan bagi pelaku usaha pariwisata dan UMKM kreatif.
- Kurangnya dokumentasi pendukung yang mempersulit proses audit.
- Kolusi antar-oknum dalam tender proyek pariwisata.
Jika tidak diawasi secara ketat, penyimpangan tersebut dapat mengurangi kualitas pembangunan pariwisata, merugikan keuangan daerah, dan menurunkan kepercayaan masyarakat maupun investor.
Peran AAFI Sabang dalam Pengawasan Dana Pariwisata
AAFI Sabang menggunakan audit forensik untuk menelusuri, menganalisis, dan mencegah kecurangan pada sektor pariwisata. Langkah strategis yang dilakukan antara lain:
- Audit Pra-Proyek: meneliti dokumen kontrak, spesifikasi proyek, dan rencana anggaran sebelum kegiatan dilaksanakan.
- Monitoring Pelaksanaan Fisik dan Keuangan: memverifikasi kesesuaian antara progres proyek dengan laporan keuangan.
- Analisis Program Promosi: menelusuri efektivitas alokasi dana untuk iklan, event, atau kampanye wisata.
- Pendampingan Laporan Keuangan: membimbing dinas pariwisata dan pelaku UMKM agar laporan penggunaan dana transparan dan dapat diaudit.
- Pemetaan Risiko Penyimpangan: mengidentifikasi titik rawan fraud agar audit lebih fokus dan efektif.
Manfaat Pengawasan Forensik
Audit forensik dalam pengelolaan dana pariwisata memberikan berbagai manfaat nyata, antara lain:
- Meningkatkan akuntabilitas penggunaan anggaran pariwisata.
- Memastikan pembangunan dan program pariwisata sesuai target dan tepat sasaran.
- Meminimalkan risiko korupsi, kolusi, dan penyalahgunaan dana.
- Meningkatkan kepercayaan masyarakat, pelaku usaha, dan investor terhadap pengelolaan pariwisata.
- Memperkuat tata kelola keuangan daerah yang transparan dan profesional.
Tantangan dan Strategi AAFI
Tantangan utama pengawasan dana pariwisata di Sabang antara lain tersebarnya lokasi proyek di pulau-pulau kecil, kurangnya dokumentasi digital, dan keterbatasan SDM yang memahami audit forensik. AAFI Sabang mengatasi hal ini melalui pelatihan intensif, audit berbasis risiko, dan pemanfaatan teknologi untuk memantau proyek secara real-time.
Penutup
Dengan audit forensik yang sistematis, AAFI Sabang memastikan pengelolaan dana pariwisata berjalan transparan, akuntabel, dan berdampak nyata bagi masyarakat. Upaya ini tidak hanya meningkatkan kualitas program pariwisata, tetapi juga menumbuhkan budaya integritas dan profesionalisme di seluruh proses pembangunan dan promosi wisata di Kota Sabang.